Pernah dengar
cave tubing Pindul? Cave tubing hampir mirip dengan rafting. Hanya saja, cave
tubing ini menyusuri goa menggunakan ban dalam per-orang nya. Berhubung saya belum pernah merasakan cave
tubing, 2 minggu yang lalu saya ditemani oleh adik saya, langsung meluncur ke
lokasi untuk merasakan sensasinya. Goa Pindul terletak di daerah Bejiharjo,
Karangmojo, Gunung Kidul, DIY. Tidak perlu bingung untuk menuju tempat wisata Goa Pindul, cukup menghubungi
mas Haris Purnawan di 085 9596 56 561, kita akan diantar pemandu ke Goa Pindul.
Sesampainya disana, kita akan disuguhi beberapa paket wisata, yaitu:
-Cave tubing Pindul Rp 25.000,-/orang
(fasilitas:
pemandu, jaket pelampung, ban, sepatu air, wedang pindul)
-River tubing
Oyo Rp 35.000,-/orang
(fasilitas:
pemandu, jaket pelampung, ban, sepatu air, wedang pindul)
-Caving Sioyot Rp 25.000,-/orang
(fasilitas:
pemandu, helm pelindung, sepatu air, wedang pindul)
Kami bertiga,
mencoba cave tubing pindul dan river tubing oyo. Cukup dengan membayar Rp
60.000,-/orang, kami sudah mendapatkan fasilitas lengkap. Untuk pemandu
penunjuk jalan menuju obyek wisata, kami tidak dikenakan charge sama sekali.
Kami bertiga mendapat kan 2 pemandu, satu sebagai guide dan satu lagi,
asistennya, membantu kami untuk mendokumentasikan momen liburan (maksudnya
bantuin poto-poto). Jaket pelampung,
ban, sepatu air (tapi saya tetep aja milih pake sandal japit), dan wedang
pindul, semua fasilitas lengkap kami dapatkan.
Kembali ke Goa
Pindul, goa ini memiliki panjang sekitar 350 meter dengan lebar sampai 5 meter,
tinggi atap goa dari permukaan air 4 meter. Goa Pindul ini dialiri sungai bawah
tanah yang tenang dengan kedalaman yang bervariasi dari 5 sampai 12 meter. Cave
tubing pindul berdurasi 45-60 menit.
Sebelum turun ke
lokasi, kami diberi kesempatan untuk menyuarakan yel-yel (kalau punya) dan doa
bersama sebelum melakukan aktivitas. Kita diarahkan oleh pemandu untuk membuang
pikiran-pikiran negatif. Bersenag-senang adalah tujuan utama kita. Karena kami
tidak manja, ban kami bawa sendiri selama perjalanan menuju goa. Dimulut goa,
sebelum menelusuri goa kami diajak berdoa bersama (lagi). Dan petualangan pun
dimulai…
Ini nih pintu masuknya
mulut goa dari sisi luar
Mulut goa dari sisi dalam goa
Ada 3 zona yang
kita lewati didalam goa, yaitu zona terang, zona remang, dan zona gelap abadi.
Yang paling saya ingat benar dalah pada saat kita berada di zona gelap abadi,
pemandu memadamkan head lamp sejenak dan memberikan waktu kepada pengunjung
untuk berdoa. Sempet ngrasa horor sendiri karena memang benar-benar gelap!
Didalam goa saya takjub melihat stalagtit dan stalagmit baik yang masih aktif
maupun yang sudah tidak aktif. Stalagtit kristal juga menjadi pemandangan yang
tidak kalah menarik. Ada juga stalagtit yang bergabung dengan stalagmit. Nah,
ternyata didalam goa ini terdapat stalagtit terbesar keempat di dunia. Pertemuan
antara stalagtit dan stalagmit ini mendapat julukan sebagai Soko Guru karena
letaknya yang berada di tengah-tengah goa seperti pilar. Dibutuhkan 5 rentangan
tangan orang dewasa untuk mengukur lingkar stalagtit ini.
stalagtit yang sudah tidak aktif
Soko Guru
Jangan heran,
kita akan seringkali melihat kelelawar beterbangan dan bergelantungn di atap
goa. Mereka ini salah satu penghuni goa. Menurut sang pemandu, dulunya juga
banyak burung seriti dan walet. Namun, setelah Goa Pindul seringkali dikunjungi
oleh para wisatawan, mereka memilih untuk ‘pindah rumah’. Begitu juga dengan
kelelawar, jumlah mereka pun semakin berkurang.
Didalam juga ada
stalagtit jantan yang konon katanya bagi siapa saja yang memegangnya akan
menambah vitalitas. Buat yang cewek, stalagtit puting (stalagtit aktif) akan
memberi tetesan air yang dipercayai dapat membuat cantik dan awet muda. Anda
percaya?
ini yang buat cowok
ini yang buat cewek
Sebelum keluar
dari goa, kita melewati zona terang dimana terdapat lubang di atap goa.
Pengunjung diberi kesempatan untuk berenang bebas dibawah sinar matahari yang
masuk dari lubang goa.
lubang di atap goa
pintu keluar dari sisi dalam goa
pintu keluar dari luar goa
terjun bebas
Cave tubing
pindul sudah kami lewati. Sungai Oyo sudah menanti kita untuk river tubing.
Perjalanan menuju Sungai Oyo kami tempuh dengan berjalan kaki melewati hamparan
sawah yang hijau. Rasanya senang sekali melihat pemandangan asri yang jauh dari
asap kendaraan. Berhektar-hektar sawah
yang kami lihat ini ternyata diairi oleh mata air yang melewati Goa Pindul
tadi.
River tubing oyo
juga tidak kalah serunya. Kami harus melewati jeram-jeram dan disana saya dapat
melihat air terjun yang airnya berasal dari Goa Pindul. Saya bisa sun bathing
(alias tanning alami) dan menikmati pemandangan sepanjang Sungai Oyo. Hemm benar-benar menyenangkan...
Bagi anda yang
suka tantangan, ndak rugi nyobain cave tubing pindul dan river tubing oyo. Selamat
berlibur!
Komentar
Posting Komentar