Perkara Antar Jemput

Gimana caranya minggu depan Aufa sudah ada yang jemput sekolah?????

Fiuh... berasa dapet PR yang harus dikumpul besok. Jadi, ceritanya ni Aufa mulai hari Rabu kemarin sudah ndak dijemput sama Budhe Naura (begitu kita panggil ibu yang antar jemput Aufa). Sudah dari TK kelas B, Aufa tu antar jemput sama beliau. Kebetulan yang antar jemput Aufa ini tetangga saudara saya sendiri, jadinya bisa lebih mudah terpantau. Beliau ini adalah Budhe nya Naura, temen sekolah Aufa sejak TK. Karena Naura sekarang sekolah di sekolah yang sama lagi dengan Aufa, saya memutuskan untuk menggunakan jasa Budhe Naura lagi. Jadilah mereka sering terlihat bersama.

Ha tapiiiii jaman sudah berubah ya ternyata.... Kesininya, mereka selalu jadi bahan 'ceng cengan' teman-temen sekolah. "Cie cie... Naura pacarnya Aufa...". Begitulah kurang lebih yang sering anak saya dengar. Sekitar setahunan yang lalu, anak saya emang sempet nanya "Ma, pacar itu apa si?". Sempet kaget, tapi Aufa cerita kalau teman-temannya yang sering melontarkan kata-kata itu. Ya akhirnya saya jelasin saja kalau pacar itu teman dekat yang berlawanan jenis. Mungkin karena penjelasan saya yang seperti itu, dia merasa tidak ada masalah dengan ejekan itu. Dan kebetulan anak saya ini tipikal anak yang cuek.

Suatu malam, saya mendapatkan WA dari Budhe Naura yang intinya Naura merasa keberatan dan tentunya tidak nyaman karena sering di 'ceng-cengin' teman-temannya. Kebetulan, kalau saya lihat, Naura ini memang jauh lebih dewasa pemikirannya daripada anak saya. Apa kalau anak cewek gitu kali ya? lebih cepat dewasa pemikirannya 😁 Dari situ saya paham situasinya sudah membuat tidak nyaman. Makanya malam itu juga, saya memutuskan untuk stop menjemput Aufa. Demi kenyamanan bersama si sebenarnya... Lagian mungkin emang sudah waktunya dipisah, mereka sudah semakin gede.

Singkat cerita akhirnya kita sepakat untuk tidak bekerjasama lagi. Tapi tapi tapi saya binguuung, sampain detik ini saya belum dapet penggantinhya. Aaaargh... kalau pekerjaan kantor tu masih bisa saya handle. Tapi kalau sudah menyangkut anak, selalu kepikiran, ndak bisa dibikin remeh. Emak-emak diluar sana pasti ada yang ngerti perasaan saya saat ini. 

Cerita hari ini mungkin ndak banget, tapi kan kemarin saya udah kasih pengantar kalau saya mau nulis blog tentang keseharian saya. Doakan sayaaaa.... Bismillah... semoga besok sudah bisa tertangani.... Semangaaaatttt!!!

Komentar